Legenda Musik Reggae Indonesia – Mas Anies Saichu
Mas Anies Saichu musisi asal Yogyakarta ini merupakan legenda musik Reggae Indonesia. Hilir mudiknya melakukan perjalanan keliling Eropa hingga Jamaica di rentang tahun 1980-an menjadikan ketetapan hatinya untuk melakukan kesungguhan bermusik.

Reggae menjadi jenis musik yang intensif dimainkan. Tahun 1994 dirinya diajak menjadi vokalis dari Asianroots band untuk memainkan musik Reggae dari kafe ke kafe di Jakarta dan Bandung. Satu tahun Mas Anies Saichu menjalani pekerjaan keliling kafe itu kemudian pindah ke Switzerland dan menjadi musisi dari kafe ke kafe.
Yang Bagus Akan Datang
Sepulang dari perjalanan itu satu album kemudian lahir. Album berjudul Yang Bagus Akan Datang (2003) selesai dikerjakan di Blass Group Sudi Recording, Yogyakarta. Warga kota Yogyakarta sangat familiar dengan sosok musisi ini. Lagu berjudul Gombale Bolong, Sing Dodol Jamu dan Pil Koplo sangat menggelitik untuk didengarkan. Dalam proses produksi, ia kerap bekerja sama dengan berbagai musisi. Akhir akhir ini, ia didukung oleh salah satu talenta besar tanah air Fred Gasa sebagai tandem berproduksi. Bersama Fred, ia mengenal teknologi dan begitu menikmatinya.
Mas Anies banyak mencampurkan bahasa Jawa, Inggris dan bahasa Indonesia dengan jenaka. Ia dengan mudahnya menyampaikan pesan tersembunyi dalam “Gombale Bolong” bahwa laki-laki harus ksatria, sebagai bekal di masa depan. Dalam lagu “Sing Dodol Jamu” ia mengangkat kisah tentang seorang penjual jamu keliling, yang baginya merupakan sosok pahlawan kesehatan masyarakat. Semua ini, ia tulis dalam bahasa Jawa. Beliau menjelaskan alasan dibalik hal hal tersebut:
“Karena pride, itu kebiasaan, saya terbiasa menggunakan bahasa Jawa. Dia bahasa ibu bagi saya. Melekat dalam jiwa saya, saya tentu lebih menjiwai”
Mas Anies Saichu
Ia juga menambahkan, seperti keyakinan nya terhadap reggae yang merupakan bentuk lain dari intellectual rebel:
“Saya percaya (lewat reggae), kita bisa membagikan kebaikan yang dimiliki negeri ini kepada dunia, (tentang membagikan) kedamaian, lingkungan, dan kebanggan terhadap tanah air”
Mas Anies Saichu
Tembang Panyuwunan Mas Anies Saichu
Bagi yang akrab dengan area Malioboro dan sering bersinggungan dengan dunia siang malamnya maka akan dapat dimengerti bagaimana ketiga bahasa itu dapat hilir mudik dengan nyaman. Masanies termasuk musisi yang mempunyai buku tulis tebal yang berisi lirik lagu buatannya sendiri. Banyak yang ditulis tangan dan semua dapat dinyanyikan dan dihapal oleh dirinya.
Dalam tembang Panyuwunan dirinya langsung sepakat untuk ikut menyanyikan dengan hand phone dari tempat tinggalnya. Terima kasih Masanies Saichu sudah ikut memberikan semangat dan persebaran energi positif untuk membangkitkan semangat di masa pandemi ini.
Sehat selalu dan kami tunggu karya-karya musik yang selalu menyuarakan kebaikan, kejenakaan dan semangat hidup orang-orang sederhana yang kita temui sehari-hari.