Apa perbedaan antara recorder dan seruling?
Seruling adalah alat musik tiup yang terbuat dari bambu berasal dari jawa barat. Sedangkan Recorder adalah alat musik yang mirip seruling. Suling Recorder adalah alat musik tiup yang menyerupai seruling. Instrumen ini mulai banyak diproduksi di tahun 1919 oleh Arnold Dolmetsch, pembuat alat musik berasal dari Inggris. Alat musik recorder mempunyai lubang-lubang yang mengacu pada kunci nada atau not.
Bagaimana cara memainkan suling recorder?
Pada intinya untuk bisa memainkan alat musik Recorder dengan baik adalah DITIUP sembari menutup dan membuka lubang (udara atau oktaf) yang sudah tersedia. Dengan begitu alat musik recorder tergolong kedalam jenis alat musik yang sumber bunyinya dari tekanan udara yang ditiup.
Suling menjadi salah satu alat musik yang digunakan dengan cara meniup. Bukan sekedar ditiup begitu saja lalu suling dapat mengeluarkan bunyi yang memiliki nada. Tentu saja menggunakan berbagai cara atau teknik yang khusus. Dalam penyebutannya, alat musik ini sering disebut dengan nama recorder, suling recorder, atau juga suling modern. Suling recorder ini memiliki beragam jenis. Untuk lebih jelasnya, mari kita ulas bersama tentang sejarah panjang alat musik tiup ini.
Berawal pada abad 14 dan berkembang di abad 18
Memang perkembangan alat musik recorder tidak terlepas dari suling yang tercatat sebagai salah satu alat musik tertua di dunia. Perangkat tiup ini disebutkan dalam dokumen di abad ke-14 lalu. Pada saat itu, Grove’s Dictionary menggunakan istilah recorder dalam laporannya yang berasal dari rumah keluarga Earl of Derby.
Belakangan diketahui juga bahwa Raja Henry IV pernah berlatih dengan alat musik yang disebut Fistula Nomine Recordour. Salah satu gawai modern yang dikenal sebagai flauto di abad ke-18 dan masih sering disebut oleh beberapa seniman hingga saat ini dengan sebutan flauto traveso.
Diawali hanya dengan enam buah lubang
Awal dari sejarah suling recorder ini memiliki bentuk yang sederhana dengan hanya enam lubang sebagai sumber untuk menghasilkan berbagai suara. Namun seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi. Di tahun 1670 perangkat ini memiliki tambahan lubang sehingga memiliki tujuh kunci nada. Perubahan tersebut tak berhenti sampai disitu.
Dirasa belum cukup, sekitar tahun 1722 seorang seniman bernama Quantz melakukan penambahan untuk mendapatkan nada C#. Kemudian pada tahun 1726 von Quantz menambahkan kembali nada lain untuk kunci D#.
Kemudian, pada tahun 1760, seorang seniman bernama Florio melakukan inovasi dengan menambahkan nada G#. Recorder mengalami banyak sekali perubahan. Dimana semua perubahan tersebut disebabkan oleh kekurangan dalam tangga nada yang dihasilkan. Revolusi ini terus berkembang sampai pada akhirnya menjadi alat musik yang kita kenal sekarang ini.
Beberapa perkembangan jenis recorder
Kita tahu suling recorder itu tidak hanya satu jenis, sebagai orang awam mungkin hanya tahu satu jenis yaitu seruling. Yang sering digunakan dalam pelajaran seni di sekolah. Padahal, ada beberapa jenis recorder yang beredar di masyarakat saat ini. Salah satunya adalah suling recorder soprano (descant) juga alto, yang paling umum digunakan saat ini. Kemudian suling recorder bass, tenor dan sopranino.
Ada banyak jenis lain, terutama yang populer digunakan oleh para profesional di bidang musik itu sendiri. Namun, banyak orang biasanya hanya mengetahui jenis-jenis tertentu saja. Sedangkan bagian-bagian dari alat musik recorder atau blockflute (Jerman) atau flute a bec (Perancis) atau suling (bahasa Indonesia) terdiri dari: bagian kepala yang memiliki lubang untuk meniup (mouthpiece) juga lubang suara. Ada tujuh lobang di bagian badannya (body), dan pada bagian bawah terdapat lubang oktaf.
Jenis Alat Musik Suling Recorder
Mereka yang tidak familiar dengan alat musik tiup suling atau recorder, biasanya hanya mengetahui alat musik ini dari kelas pelajaran seni di sekolah. Karena banyak dari kita pasti pernah mempelajari alat musik tiup ini di nbangku sekolah.
Alat musik yang biasa anda gunakan saat masih sekolah adalah suling recorder jenis sopran dan alto. Itu baru sebagian dari beberapa jenis suling atau recorder yang ada saat ini.
Diketahui dari berbagai sumber ternyata ada 7 jenis suling recorder yang memiliki fungsi dan nada dasar yang berbeda. Untuk mengetahuinya, simak ulasan di bawah ini agar Anda lebih memahami jenis suling recorder apa yang ada.
1. Suling Recorder Bass Kunci C

Jika dilihat dari segi ukuran Suling recorder bass merupakan yang paling besar dibandingkan jenis lainnya. Fungsi bass sendiri sebagai pengatur ritme nada golongan rendah. Nada bass berada dua oktaf dibawah jenis suling recorder konser flute.
2. Suling Recorder Alto Kunci G

Urutan kedua dalam daftar ini adalah suling recorder alto, yang ada di kunci G. Jenis seruling ini memiliki teknik fingering yang persis sama dengan seruling konser.
Namun jika melihat dari bentuk tabung, suling recorder alto ini lebih menyerupai suling bentuk tabung gas. Suling alto ini khusus didesain untuk keperluan ansambel flute.
3. Suling Recorder Tenor Kunci B

Alunan nada dari suling jenis ini mampu menghadirkan emosi cinta bagi para pendengarnya. Kemampuannya dalam menghasilkan kekayaan suara dengan nada – nada yang lembut menjadikan suling recorder tenor ini mendapatkan gelar the flute of love (seruling cinta).
4. Suling Recorder Soprano Kunci E

Jika dilihat dari ukurannya Suling Soprano lebih panjang sekitar 4 inci dari Piccolo. Bisa dibilang alat ini merupakan kombinasi antara konser flute dengan piccolo. Namun lebih pendek dari Concert. Menurut beberapa orang karena bentuk serta ukurannya yang dirasa paling pas. Suling Soprano terasa lebih mudah untuk memainkannya.
5. Suling Recorder Treble Kunci G

Jenis suling recorder yang satu ini paling jarang ditemui. Karena Suling Treble memiliki rentan nada lebih tinggi dari konser. Maka dari itu, Treble biasanya hanya digunakan di beberapa pertunjukan jazz sebagai pelengkap.
6. Suling Recorder Piccolo Kunci C

Meskipun jenis suling Piccolo ini paling kecil diantara jenis suling modern lainnya. Kemampuannya tidak bisa dibandingkan dengan jenis suling modern lain. Piccolo, memiliki kemampuan dalam menghasilkan suara oktaf nada tertinggi.
7. Suling Recorder Konser Flute Kunci C

Sebetulnya Flute memiliki jenis dan turunannya sendiri. Konser Flute tergolong alat musik tiup suling. Pada awalnya konser flute ini dibuat serupa desainnya dengan suling, yang membedakannya adalah nada dan ukuran yang dihasilkan berbeda.
Diantara keluarga suling modern lainnya, Konser Flute paling sering digunakan. Keunggulan dari konser flute ini tak hanya bisa dimainkan di musik klasik saja. Tapi juga bisa dijadikan sebagai pengiring estetik dalam jazz, bahkan jenis aliran lain.
Cara Memilih Suling Recorder
Sekarang setelah mengetahui banyak akan sejarah dan jenis-jenis suling recorder, bisa jadi Anda mulai tertarik untuk membeli alat musik tiup ini. Ada beberapa cara supaya tidak salah dalam membeli suling recorder.
Berikut adalah beberapa cara memilih suling recorder yang kami kumpulkan dari berbagai sumber terbaik. agar Anda tidak sia-sia dan menyesal setelah membeli suling recorder.
Ketahui tipe suling recorder yang akan di beli
Langkah pertama sebelum membeli adalah pastikan terlebih dahulu anda mengetahui dua tipe dari suling recorder secara umum. Secara garis besar, ada dua macam tipe recorder. Tipe yang pertama adalah Baroque style (British style) dan kedua German style. Sebenarnya perbedaan diantaranya tidak terlalu mencolok. German style lebih menekankan pada kemudahan memainkannya. Sebaliknya, Baroque style lebih menekankan pada keluasan performa.
Perbedaan yang paling signifikan pada keduanya terletak pada posisi fingering (bagaimana cara menutup lubang) saat memainkan kunci F (nada “fa” pada F major). Penempatan posisi jari-jari ketika memainkan kunci nada F ini terasa lebih mudah dilakukan saat menggunakan recorder German style. Karena itulah, untuk media pembelajaran kesenian di sekolah lebih sering menggunakan tipe German style.
Recorder Baroque kebanyakan terbuat dari bahan kayu yang mahal. Alasan utama dalam pemakaian bahan tersebut adalah untuk mendapatkan performa suara yang stabil karena Baroque style sendiri identik dengan keluasan performa. Kalau memainkan recorder itu bukan hanya sekedar hobi saja maka recorder Baroque style adalah pilihan yang tepat untuk Anda. Karena akan lebih berguna dalam jangka waktu lama.
Pilihlah suling recorder sesuai dengan bunyi yang Anda inginkan
Penting untuk memilih alat musik dengan suara sesuai selera Anda. Hal yang sama berlaku untuk recorder, karena produksi suara setiap recorder dapat berbeda tergantung pada jenisnya. Sangat penting untuk mencoba memainkannya atau setidaknya mendengarkan suara recorder yang diinginkan sebelum membelinya.
Saat memilih recorder jenis sopran, Anda perlu mengecek seberapa tingkat lengking treble-nya dan seberapa panjang nada yang mampu dihasilkan. Ini berlaku juga jika Anda tertarik untuk membeli recorder alto. Anda harus memperhatikan resonansi suaranya di telinga, kekuatan nada dan kehangatan suara yang dihasilkan.
Jangan ragu untuk mencoba setiap recorder, karena suara yang dihasilkan setiap produk bisa berbeda. Entah itu recorder yang terbuat dari kayu atau plastik. Tindakan ini tidak hanya berguna untuk menentukan instrumen yang tepat. Tetapi juga dapat melatih kepekaan telinga Anda terhadap suara nada yang dihasilkannya.
Setelah Anda menemukan alat musik yang benar-benar cocok untuk Anda, jangan langsung memutuskan untuk membelinya. Bandingkan fitur dan suara produk ini dengan recorder lainnya.
Sesuaikan suling recorder dengan kebutuhan
Anda berkeinginan untuk bisa memainkan lagu-lagu dengan suling recorder itu adalah niat yang sangat baik. Untuk mendukung niat baik anda tersebut sangatlah penting memilih jenis recorder yang sesuai dengan kebutuhan. Misalkan, anda akan bergabung dengan kelompok ensemble atau mungkin anda akan bermain solo menggunakan suling recorder.
Sesuaikanlah kebutuhan tersebut dengan format pertunjukan yang hendak anda mainkan. Hal ini penting untuk menyelaraskan visi. Sebab recorder yang dimainkan dengan hebat bisa menggerakkan hati pendengarnya. Saat itulah anda bisa menciptakan atmosfer dan menghipnotis penonton dengan kekaguman dan takjub.
Cobalah untuk menonton video-video kolaborasi atau pertunjukan musik yang menggunakan recorder. Dengan begitu anda bisa menemukan beragam variasi yang bisa dilakukan menggunakan alat tersebut. Misalkan saat digunakan untuk bermain bersama perkusi, disitu bisa anda temukan sensasi yang berbeda dari kolaborasi ensemble tersebut. Atau, hanya dengan ensemble kecil dimana hanya melakukan pembagian nada atas sopran, alto, tenor dan bas saja. Anda sudah dapat menghasilkan suara yang sangat indah.
5 Merek Alat Musik Suling Recorder Terbaik
Kualitas memang menjadi faktor terpenting yang harus anda perhatikan ketika membeli sebuah alat musik khususnya suling recorder. Selain itu kebutuhan dan selera juga jangan diabaikan. Sebab di pasaran produk suling recorder banyak direkomendasikan. Jadi anda harus pandai dalam memilih. Sesuaikan dengan buget dan kebutuhan, supaya barang yang dibeli tidak menjadi sia-sia.
Kami mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, agar bisa anda gunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih dan membeli alat musik recorder. Selain mereknya anda pastikan juga jenis dan seri dari alat musik tersebut. Berikut ini ada beberapa merek pilihan suling recorder terbaik yang bisa anda miliki.
1. Recorder Yamaha YRS-23

Suling recorder Yamaha YRS-23 sangat cocok untuk kebutuhan dasar seperti hobi bermusik atau untuk memenuhi latihan baik sendiri maupun berkelompok. Recorder ini kebanyakan kita kenal pada zaman SD dan SMP. Memang produk ini paling populer dan bisa dikatakan sebagai model yang banyak dimiliki.
Hal tersebut dikarenakan playabilty-nya mudah, terlebih lagi hasil suaranya yang soft dan nyaman di telinga. Harganya juga sangat terjangkau. Dengan kelebihan yang dimiliki, recorder ini menjadi pilihan yang tepat untuk anda beli.
2. Aulos A709B

Produk ini didesain langsung oleh Richard Haka. Aulos A709B merupakan recorder alto berkualitas tinggi yang didesainseorang pengrajin tersohor dunia. Desainnya halus dengan sentuhan klasik. Tampilan Aulos, senada dengan suara yang dihasilkannya, terang dan padat.
Recorder Baroque style ini terkenal sangat cocok digunakan untuk keperluan home recording maupun di atas panggung. Recorder ini terbuat dari bahan plastik berkualitas tinggi dan kualitasnya tidak kalah dengan recorder dari bahan kayu.
3. Yamaha YRA-302BIII

Meskipun terbuat dari bahan plastik ABS, Yamaha YRA-302BIII merupakan instrumen yang dapat menghasilkan suara halus dengan kesan hangat. Kualitas dari recorder alto ini mampu disejajarkan dengan recorder kayu yang mahal.
Jika dilihat dari lubangnya, recorder ini mumpuni dan direkomendasikan untuk pemain tingkat lanjut yang serius. Yamaha YRA-302BIII masuk dalam kategori Baroque style. Anda akan mendapatkan tongkat pembersih pada saat membelinya, untuk menjaga recorder kamu tetap higienis.
4. Recorder Aulos 507B

Bentuknya kecil seperti jenis soprano lainnya namun produk ini bisa menghasilkan suara cukup memukau. Meskipun suling recorder ini bahannya terbuat dari plastik ABS. Dari segi tingkat kebulatan nada dan kestabilan suaranya suling recorder ini mampu menjangkau pitch lebih tinggi.
Buat anda yang mendambakan recorder yang sanggup menghasilkan suara layaknya cuitan burung, Aulos 507B layak untuk dimiliki.
5. Yamaha Tenor YRT-304BII

Seri 300 adalah produk suling recorder kualitas tertinggi Yamaha, termasuk Yamaha YRT304B. Instrumen ini menghasilkan nada yang sangat baik dengan daya tahan yang sangat baik. Yamaha mengatakan produk ini bebas perawatan sehingga Anda tidak perlu khawatir tentang penggunaan dan kondisi suling recorder Anda.
Nada yang dihasilkan ekspresif, hangat dan seimbang di semua level. Produk ini direkomendasikan untuk pemain di level intermediate maupun profesional.
Kita sudah fakta menarik dari sejarah suling recorder secara lengkap. Dari sejarahnya hingga produk terbaik yang bisa anda jadikan pilihan untuk dibeli dan dimainkan. Semoga bisa banyak membantu anda. Fin.